Dulu Saat Aku Masih Menjadi Janin
Kau Rela Menjadikan Perutmu Sebagai Tempat Tidurku.
Kau Rela Berbagi Makanan Denganku,
Bahkan Kau Rela Berbagi Nafas Denganku.
Sembilan Bulan . . .
Bukankah itu Waktu Yang Lama ?
Dan Selama Itu Pula Kau Begitu Berhati-hati Menjagaku.
Hingga Akhirnya . . .
Aku Dapat Melihat Dunia.
Dalam Sakit Yang Kau Rasakan Saat Melahirkanku,
Kau Dengan Tulus Menyambutku Dengan Senyumanmu.
Bonda . . .
Kemudian Aku Meningkat Dewasa,
Tak Sedikitpun Ketulusan Itu Hilang Darimu.
Kau Selalu Mengarahkanku,
Saat Aku Berada Pada Tempoh Yang Tak Tentu.
Maafkan Aku Bonda . . .
Jika Aku Terlalu Sibuk Dengan Duniaku,
Jika Aku Terlalu Berlebihan dengan Kehidupanku . . .
Maafkan Aku . . .
Jika Kebodohanku Membuat Air Matamu Menitis,
SeDewasa Apapun Aku . . .
Tak Pernah Ingin Aku Kehilangan Rasa Sayangmu.
Aku Sedar Aku Bukan Yang Terbaik.
Tapi Aku Selalu Berusaha,
Untuk Menjadi Lebih Baik Untukmu.
Aku Ingin . . .
Kebahagiaan Selalu Setia Bersamamu.
Bonda . . .
Terimalah Sembah Sujud Dari Ananda Kecilmu ini . . .
Erlyn Elisa
No comments:
Post a Comment